Sunday, December 14, 2008

Makna Kata

Setiap fakta diterjemahkan dalam bentuk kata-kata. Setiap kata memiliki makna. Saya ingat betul tulisan Marpaung tentang fakta sebuah botol yang terisi setengahnya dengan air. Dan ternyata tidak hanya Marpaung, sebab saat tim KM PDII di undang ke Makassar, malam sebelumnya ada gathering penelitian LSM, dan salah seorang peneliti LSM dari Australia juga menyebutkan fakta dan makna botol dan setengah isi air tersebut. Ya, fakta itu bisa dimaknai sebagai "setengah kosong" atau "setengah isi". Fakta yang sama bisa dimaknai berbeda, tergantung sudut pandang kita. Fakta botol yang terisi setengahnya dengan air, dapat dimaknai secara positif bahwa ia setengah terisi, dan dapat pula dimaknai negatif, setengah kosong.

Majalah Tarbawi edisi bulan ini memberikan ulasan editorial, biasa disebut sebagai khotorot, dengan "Mencari Makna". Lebih kepada makna optimisme.



Optimisme kadang lebih soal makna. Bagaimana kita mencari arti positif di balik berbagai hal. Fenomena maupun fakta selalu punya realitasnya yang nyata. Seperti krisis adalah krisis. Gejolak ekonomi adalah gejolak ekonomi. Politik adalah politik.


Tapi, kita bisa mengasi makna-makna optimis di balik semua itu. Meski dengan usay payah. Maka krisis bisa juga bermakna pemicu kreatifitas. Gejolak ekonomi global adalah kesadaran akan ketidaksempurnaan manusia. Politik bisa juga artinya kompetisi pelayanan. Begitu seterusnya. Itu semua sangat tergantung kepada kemauan dan kemampuan kita menggali makna-makna.


...


Optimisme kadang lebih soal makna. ... Harga minyak yang turun, benar-benar fantastis. Pialang minyak yang telah bermandi uang, sekarang pusing. Sedangkan pengguna kendaraan seharusnya menikmatinya.


Optimisme kadang lebih soal makna. Makna saja tidak cukup, memang. Perlu tindakan berlanjut. Sebab ia baru permulaan. Tapi setiap permulaan bisa sangat menentukan. Dan, makna positif adalah modal awal yang baik. Sebab tanpa makna awal yang benar, fakta-fakta tidak bisa mengubah banyak hal.


Optimisme kadang lebih soal makna. Saat jutaan orang Mukmin berkumpul di Arafah, dalam segala letih dan lelah, nun jauh dari berbagai penjuru, ada berjuta makna. Pasti, satu di antara makna-makna itu adalah optimisme bersama Allah Yang Maha Memberi harapan.