Thursday, July 01, 2010

Ghuroba tapi Gaul

Islam bermula dalam keadaan asing (gharib), dan akan kembali dianggap asing sebagaimana bermula. Maka beruntunglah orang-orang asing itu (ghuraba). (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah)


Diriwayatkan Imam Thabrani dari Sahl ra., Rasulullah saw ditanya, "Siapakah Ghuraba itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "yaitu orang-orang yang melakukan perbaikan ketika orang-orang lain rusak."


Syaikh Saad Al Ghamidi seorang kader Al-Ikhwanul Al-Muslimun, munsyid, hafizh, dan qari terkenal, berkata dalam intro nasyid Arab yang sangat terkenal di kalangan aktivis harakah tahun 90-an berjudul Ghuraba yang dilantukannya sendiri dalam album Ad-Damaam 2:

Bukanlah oran gasing yang berpisah dari negerinya. 
Tetapi orang asing itu adalah orang yang 
melihat manusia di sekitarnya bermain-main,
ia membangunkan manusia disekitarnya yang tertidur,
dan ia di atas jalan kebaikan
ketika manusia di sekitarnya terbawa kesesatan


Ya gharib bukan uzlah, mereka terasing di sisi manusia laksana terpenjara, tetapi ia mulia di sisi Rabb mereka. Bukan orang yang uzlah, yaitu yang mengasingkan diri secara fisik, menjauhi kampung halamannya, lari dari masyarakatnya, bukan masyarakat yang menjauhinya.


Iman an Nawawi dalam kitabnya yang terkenal, Riyadhus Shalihin, membuat bab yang panjang berjudul, Keutamaan berbaur dengan manusia dan menghadiri perkumpulan dan jamaah mereka, menyaksikan kebaikan dan majlis dzikir bersama mereka, menjenguk orang sakit, dan mengurus jenazah mereka. Memenuhi kebutuhan mereka, membimbing kebodohan mereka dan lain-lain berupa kemaslahatan bagi mereka, bagi siapa saja yang mampu untuk amar ma'ruf nahi munkar, dan menahan dirinya untuk menyakiti, serta bersabar ketika disakiti.


Imam an Nawawi berkata, dalam Riyadhus Shalihin, "ketahuilah, bergaul dengan manusia dengan cara seperti itu yang saya sebutkan, adalah jalan yang dipilih oleh Rasulullah saw, dan seluruh Nabi shalawatullahu wa salamuhu 'alaihim, demikian pula yang ditempuh oleh Khulafa'ur Rasyidin dan orang-orang setelah mereka dari kalangan sahabat, tabi'in, dan orang setelah mereka dari kalangan ulama Islam dan orang-orang pilihannya. Inilah madzhab kebanyakan dari tabi'in dan orang-orang setelah mereka, ini pula pendapat Asy Syafi'i dan Ahmad, dan kebanyakan fuqaha radhiallahu 'anhum ajma'in. Allah Ta'ala berfirman: 'Saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan (QS. Al Maidah:2) Ayat-ayat dengan makna seperti yang saya sebutkan sangat banyak dan telah diketahui"


Manfaat Bergaul dengan Manusia

  1. Belajar Mengajar
  2. Mengambil dan Memberi manfaat
  3. Melatih diri sendiri dan membimbing orang lain
  4. Mendapat pahala dan membuat orang lain mendapat pahala
  5. Tawadhu
(di sarikan dari tulisan Ust. Farid Nu'man, Al-Intima no. 006)