Monday, December 05, 2005

Niku Guru Kulo

Suatu renungan di Hari Guru yang telah mengingatkan kita, bahwa sebuah akhlakul karimah, berupa penghormatan kepada seorang guru.

Saya begitu terpengaruh dengan ucapan kakek itu terakhir sebelum turun panggung. "Masio isik enom, niku guru kulo." Meski masih muda (dari saya), beliau itu guru saya. Bagi saya, itu kalimat sederhana yang sarat makna dan tata-krama.

Betapa tidak? Kakek itu sampai detik ini masih menyebut "guru" kepada ustadz yang dulu, dulu sekali, pernah mengajarinya mengaji. Ia tidak menyebutnya dengan "mantan guru", "pernah jadi guru", apalagi "bekas guru." Ia tetap menyebutnya "guru", meski ia sendiri sudah tidak muda lagi.

Ini menunjukkan tata-krama yang luar biasa terhadap orang yang pernah berjasa membuat kita dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dari bodoh menjadi pandai. Siapa saja. Bahkan Ali bin Abi Thalib r.a. pernah mengatakan bahwa siapa saja yang pernah mengajari kita, meski hanya satu huruf, adalah guru kita. Mungkin musuh kita adalah guru kita juga. Boleh jadi.


Selengkapnya baca di Kolom Oase, EraMuslim.Com 1 Desember 2005

No comments: