Friday, November 06, 2009

Yang paling lelah, yang paling mulia tuntutannya

Orang yang merdeka lagi mulia, dalam setiap usahanya tidak pernah bertujuan melainkan tujuan yang paling jauh yang bisa dilakukannya. Karena itu dia tidak pernah berhenti mengerahkan kemampuannya sampai batas maksimal, tanpa mengenal lelah. Berupaya keras merealisasikan keajaiban yang dapat dilakukannya. Terus brilian dalam setiap langkahnya. Darahnya bergejolak, bukan darah yang lemah, apalagi mati.

Sesungguhnya yang dapat mengantarkan da'i kepada tujuannya, hanyalah kecintaan yang sangat kuat kepada dakwah, dan iman serta kepuasannya kepada misi dakwahnya. Dia larut dengannya, dan menekuninya dengan segala bakat, kemampuan dan sarana yang dimilikinya.

Inilah syarat pokok dan ciri khas utama yang harus dimiliki setiap da'i.

Tidak terbelokkan dari tujuannya, oleh kecaman orang yang mengecam.
Banyak diam.
Pikiran yang terus bekerja.
Tidak terbujuk pujian yang menyenangkan,
tidak berhenti karena celaan yang menyakitkan.
Tidak pernah gentar terhadap berbagai halangan yang merintang.
Sabar menjadi motonya.
Kelelahan menjadi kepuasannya.

Oleh karena itu, petaka bagi seorang da'i, bukan hanya perlawanan orang-orang kafir.
Bukan karena ia dipenjara, disiksa, dibiarkan kelaparn.
Petaka sesungguhnya bagi seorang da'i dan muharrik adalah kelemahan cita-cita dan kesenangannya kepada kesantaian.
Petaka sesungguhnya bagi seorang da'i adalah kesia-siaan, kelalaian dan kekosongan waktu.

No comments: